Membangun kembali Bait Allah Ketiga Kuil Suci

Masalah sekitar status Bait Allah yang ketiga diliputi oleh misteri, ketidakpastian, kontroversi, dan perdebatan, namun semuanya berakar pada teks-teks Kitab Suci Ibrani, mahupun dalam keilmuan dan doa-doa Yahudi tradisional.

Kaisar Rom Yulianus (331-363) pernah merencanakan, namun kemudian dibatalkan, untuk mengizinkan orang-orang Yahudi membangun kembali "Bait Suci Ketiga", sebagai bagian dari programnya di seluruh kekaisaran untuk memulihkan/menghidupkan kembali agama-agama setempat. Ada alasan untuk menduga bahawa Yulianus ingin membangun kembali "Bait Suci Ketiga" untuk tujuannya sendiri yaitu mengangkat dirinya menjadi dewa, dan bukan untuk peribadahan menyembah Allah orang Yahudi. Rabai Hilkiyah, salah seorang rabai terkemuka pada masa itu, menolak uang Yulianus, dengan mengatakan bahwa orang bukan Yahudi tidak boleh ikut serta di dalam pembangunan kembali bait suci.